Sumbarkita – Menghadapi ancaman peningkatan aktivitas Gunung Marapi yang kini berstatus siaga (level 3), Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama BNPB menargetkan upaya “zero korban” untuk memastikan keselamatan warga di daerah sekitar gunung.
Di tengah kekhawatiran masyarakat, Plt Gubernur Audy Joinaldy pada Kamis (7/11) malam menegaskan bahwa Pemprov siap melakukan evakuasi, mendirikan posko pengungsian, dan memobilisasi bantuan, serta akan terus memantau perkembangan gunung yang aktif sejak beberapa hari terakhir.
Audy menyebut, kesiapan cepat menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi ini.
“Kami baru saja melakukan rakor dengan presiden di Sentul. Saat menerima informasi dari Sestama BNPB Pak Rustian, kami langsung berkoordinasi dengan Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Panjang, daerah yang berisiko terdampak,” ujar Audy usai rapat di Istana Gubernur Sumbar, Padang.
Ia menambahkan, langkah-langkah seperti pendataan warga dalam radius 4,5 km dari kawah, pengadaan posko pengungsian, dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi telah mulai dilakukan. Menurut Audy, BNPB juga telah memberikan arahan untuk memastikan kesiapan dalam penanganan dan evakuasi warga jika diperlukan.
“BNPB akan langsung ke lapangan besok untuk memastikan persiapan di Tanah Datar dan Agam,” tambahnya.
Sementara itu, Armensyah, Widyaiswara BNPB menekankan bahwa penetapan status siaga darurat ini bertujuan agar semua pihak dapat bergerak cepat dan mengantisipasi jatuhnya korban.
“Tujuan utama kita adalah zero korban. Status siaga darurat ini perlu ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk operasi siaga,” jelas Armensyah.