SUMBARKITA.ID –Bahrain mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) yang menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Kebijakan ini didorong oleh ketakutan terhadap Iran tetapi bisa membuat Palestina terisolasi.
Hal ini diketahui setelah Presiden AS Donald Trump memposting pengumuman di Twitter setelah dia berbicara melalui telepon kepada Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Ini benar-benar hari bersejarah,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/9/2020). Trump pun yakin negara lain akan mengikuti.
“Membuka dialog langsung dan hubungan antara dua masyarakat dinamis dan ekonomi maju ini akan melanjutkan transformasi positif Timur Tengah dan meningkatkan stabilitas, keamanan, dan kemakmuran di kawasan,” kata Amerika Serikat, Bahrain dan Israel dalam pernyataan bersama.
Sebulan yang lalu, Uni Emirat Arab (UEA) setuju menormalisasi hubungan dengan Israel melalui kesepakatan yang dijembatani oleh AS yang dijadwalkan akan ditandatangani di Gedung Putih pada Selasa (15/9/2020).
Upacara tersebut akan dihadiri oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan. Pernyataan bersama itu mengatakan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani akan bergabung dalam upacara itu dan menandatangani “Deklarasi Perdamaian bersejarah” dengan Benjamin Netanyahu.
Banjamin Netanyahu mengatakan keputusan Bahrain menandai “era baru perdamaian”.
“Selama bertahun-tahun yang panjang, kami berinvestasi dalam perdamaian, dan sekarang perdamaian akan berinvestasi pada kami, akan menghasilkan investasi yang benar-benar besar dalam ekonomi Israel,” kata Benjamin Netanyahu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri UEA, Hend al-Otaiba, mengucapkan selamat kepada Bahrain dan Israel, dengan mengatakan itu menandai “pencapaian penting dan bersejarah lainnya yang akan memberikan kontribusi besar bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan.”
Bahrain, sebuah negara kepulauan kecil, adalah rumah bagi markas regional Angkatan Laut AS. Arab Saudi pada tahun 2011 mengirim pasukan ke Bahrain untuk membantu memadamkan pemberontakan dan, bersama Kuwait dan UEA, pada 2018 menawarkan dana talangan ekonomi sebesar US$ 10 miliar kepada Bahrain.
Bahrain menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan damai dengan Israel. Sebelumnya ada Mesir dan Yordania yang sudah menandatangani kesepakatan damai dan bertukar kedutaan. (ag/sk)