Pesisir Selatan – Masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk di daerah itu. Padahal kelangkaan pupuk ini sudah terjadi sejak lama, namun pemerintah daerah setempat sepertinya belum memberikan solusi terbaik terkait kondisi tersebut.
Seperti halnya di sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, kebiasaan petani menggunakan pupuk kimia di awal musim tanam, menjadikan mereka sangat bergantung dengan ketersediaan pupuk non organik, khususnya pupuk bersubsidi.
Kondisi itu memaksa petani untuk tetap memupuk sawah mereka dengan segala risiko yang bakal terjadi. Akhirnya dengan terpaksa, sejumlah petani pun berbondong-bondong membeli pupuk non subsidi yang harganya bisa mencapai dua kali lipat dari harga normal. Tentu saja hal ini membuat akumulasi biaya produksi pertanian menjadi meningkat jika dibandingkan dengan hasil panen nantinya.
Menjawab keluhan petani tersebut, Alburades selaku pemilik CV Sinar Mutiara Gresik hadir ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan. Perusahaan yang bergerak di bidang pupuk organik itu, mampu memberikan solusi terbaik dengan rekayasa produk pembenahan tanah majemuk padat yang dikenal dengan nama Green Skay.
Alburades menjelaskan, pembenah tanah Green Skay adalah pembenahan tanah padat mengandung unsur hara mikro, yang dibuat melalui rekayasa teknis produksi dan telah diuji efektivitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan tanaman yang dapat berkembang secara maksimal.
“Manfaat utama dari penggunaan pupuk organik ini adalah untuk melengkapi pupuk utama atau sebagai pendamping. Dimana dalam penggunaannya harus memperhatikan kadar hara dan kepraktisan penggunaan, sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya produksi usaha tani. Namun tetap akan menambah hasil produksi pertanian secara kualitas maupun kuantitas,” ujar Alburades pada wartawan, Kamis (1/8).
Menurutnya, perusahaan yang beralamat di Jalan Ujung Tanjung, Kenagarian Sago Salido, Kecamatan IV Jurai ini, juga memberikan harga yang sangat terjangkau kepada seluruh masyarakat petani. Sebab, kata dia, harga yang ditawarkan kepada petani sudah disubsidi oleh Hendrajoni yang merupakan mantan bupati Pesisir Selatan periode 2016-2021.