Sumbarkita — Lima kebakaran lahan terjadi di Limapuluh Kota pada Jumat (6/6).
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Damkar dan Penyelamatan Limapuluh Kota, Wiwing Novri, mengatakan bahwa kebakaran pertama terjadi di Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, sekitar 13.30 WIB. Ia menyebut bahwa kebakaran itu awalnya bukanlah kebakaran lahan, melainkan kebakaran rumpun pohon betung. Namun, katanya, api membesar, lalu menjalar ke lahan warga.
Kebakaran kedua terjadi di balik Bukit Andaleh, Jorong Tanjuang Baruah, Nagari Andaleh, Kecamatan Luak, sekitar 14.00 WIB. Wiwing mengatakan bahwa sekitar satu hektare lahan yang berisi pohon pinus di sana terbakar.
“Armada damkar Posko Lareh sudah memadamkan api di sana pukul 16.00 WIB,” ujarnya.
Sesudah memadamkan api di Tanjung Baruh, kata Wiwing, armada Posko Lareh pergi memadamkan kebakaran lahan dekat Puritizana, Pakan Rabaa Gadut, Nagari Batu Payung, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Ia menyebut di sana ada kebakaran rumpun betung.
Dari sana, kata Wiwing, armada Posko Lareh memadamkan kebakaran lahan di Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh.
“Saat petugas memadamkan api di Lareh Nan Panjang, api di Tanjung Baruah besar lagi pukul 18.00 WIB, lebih besar daripada api pada siang hingga kini api belum padam,” tuturnya.
Wiwing mengatakan bahwa api di Tanjung Baruah mendekati permukiman warga, yang di dalamnya terdapat puluhan rumah. Ia menginformasikan bahwa jarak api ke rumah warga di sana hanya 25 meter. Pihaknya mengerahkan armada posko damkar induk untuk memadamkan api di sana sambil menunggu armada Posko Lareh tiba.
Kebakaran yang satu lagi terjadi di Jorong Air Putih, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau. Wiwing mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan dari warga bahwa api muncul di sana pukul 14.30 WIB dan baru padam pukul 20.00 WIB.
Wiwing mengatakan bahwa 80 persen kebakaran lahan itu terjadi karena pembukaan lahan, sedangkan selebihnya karena iseng, seperti membakar sampah dan api dari puntung rokok. Ia menjelaskan bahwa api cepat menyebar karena lahan kering lantaran cuaca panas.
Wiwing mengimbau warga untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar lahan pada musim kemarau dan cuaca panas. Kalaupun ada warga yang membuka lahan dengan cara membakar, ia meminta warga untuk menunggu api tersebut padam dan mengawasi api tidak menjalar lebih luas.