Sumbarkita – Bareskrim Mabes Polri, Inspektorat Pengawas Umum (Itwasum), serta Divisi Propam Polri menyambangi Polda Sumatera Barat.
Kegiatan 3 divisi Mabes Polri tersebut dalam rangka pengusutan kematian tak wajar yang dialami anak 13 tahun bernama Afif Maulana yang ditemukan tewas mengambang di bawah Jembatan Kuranji Padang pada Minggu (9/6) lalu.
“Ini transparan Polri dalam penyelidikan kasus kematian AM, kan sudah jelas bahwa AM melompat bukan dianiaya petugas,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Jumat (5/7).
Menurutnya, Tim Mabes Polri telah menanyakan satu persatu 17 orang personil oknum polisi dari Polda Sumbar yang terbukti melanggar SOP dalam pengamanan anak tawuran di Polsek Kuranji.
“Kita jelaskan, belasan oknum polisi yang diperiksa, bukan terkait kematian AM tapi menyangkut adanya 18 orang anak tawuran yang diamankan oleh petugas di Polsek Kuranji,” ungkapnya.
“Bapak Kapolda dari kasus ini bergulir, transparansi tidak ditutup tutupi, itu sesuai dari bukti forensik bahwa AM tidak dianiaya namun melompat. Tim dari Mabes ini sudah 3 hari di Polda Sumbar untuk melakukan penyelidikan,” sebutnya.
Diketahui, penyebab kematian Afif Maulana hingga kini belum menemukan titik terang. LBH Padang dan keluarga korban menduga Afif tewas akibat disiksa oknum polisi. Sementara itu, Polda Sumbar membantah hal itu, mereka meyakini kemungkinan Afif meninggal karena melompat dari Jembatan Kuranji saat petugas razia pencegahan tawuran.