Sumbarkita – Debat publik calon Wali Kota Padang, Sabtu (26/10) di Hotel Mercue menjadi ajang adu argumen sengit antara pasangan calon terkait strategi pengembangan pariwisata.
Saat membahas langkah meningkatkan kunjungan wisata, data menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisatawan dari 2,8 juta pada 2022 menjadi 3,6 juta pada 2023.
Namun, angka ini masih jauh dibandingkan jumlah kunjungan tahun 2018 dan 2019 yang melebihi 5 juta orang. Moderator menanyakan kepada Paslon 02 mengenai kebijakan untuk mengembalikan tren positif tersebut.
Menanggapi pertanyaan ini, Paslon 02, Iqbal-Amasrul, menekankan perlunya strategi branding dan marketing untuk menarik minat wisatawan kembali ke Kota Padang. Menurut Iqbal, masalah utama yang menghambat pariwisata di Kota Padang adalah kondisi kebersihan dan keamanan yang belum optimal.
“Apa yang kita lihat sekarang, sampah berserakan, banjir di mana-mana, tawuran, dan pungli, ini yang harus kita benahi. Kalau kota ini bersih dan nyaman, orang akan datang dengan sendirinya,” tegas Iqbal.
Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem pariwisata halal untuk menarik wisatawan muslim, terutama dari Malaysia, yang sangat memperhatikan sertifikasi halal saat memilih destinasi kuliner.
“Saya pernah tinggal tujuh tahun di Malaysia, dan mereka sangat memperhatikan logo halal di restoran. Ini penting, kita harus memahami pasar,” lanjutnya.
Selanjutnya, Paslon 03, Hendri Septa-Hidayat, menanggapi dengan sindiran tajam terhadap Iqbal, mengomentari bahwa jawabannya tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.