Sumbarkita — Rumah Kamba (45), warga Kampung Padang Laweh, Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, nyaris terban dikikis arus sungai. Ia mengaku takut tinggal di rumah tersebut, apalagi ketika hujan deras dan air sungai tinggi. Karena itu, ia berharap kepada pemerintah daerah untuk menormalisasi sungai di belakang rumahnya.
“Jarak dapur rumah saya dengan sungai sekitar dua meter. Kalau hujan deras, saya takut rumah saya terban dan hanyut diseret arus sungai. Saya sulit tidur karena memikirkan itu ketika hujan turun,” ujar Kamba di Padang Laweh, Minggu (9/3).
Ia mengatakan bahwa dulu sungai Batang Amping Parak dengan rumahnya berjarak ratusan meter. Karena terus dikikis arus sungai ketika hujan deras, katanya, tebing sungai makin dekat dengan rumahnya.
Kamba mengatakan bahwa selain rumahnya, ada satu rumah lagi yang terancam terban di sungai itu, yaitu rumah kakaknya. Ia tinggal di rumahnya dengan satu anaknya, sedangkan kakaknya tinggal dengan suami dan satu anaknya. Sementara itu, rumah warga lain di sana, katanya, jauh dari sungai.
Kamba dan kakaknya tidak tahu harus pindah ke mana karena tidak punya tanah di tempat lain dan tidak punya uang untuk membangun rumah lagi. Mereka sehari-hari hanya bekerja serabutan untuk menyambung hidup.
Karena itu, Kamba berharap pemerintah menormalisasi aliran Batang Amping Parak dan memasang batu jeti di sepanjang tebing di belakang rumahnya untuk menahan aliran air agar tebing tidak runtuh.