PADANG, SUMBARKITA – Oknum Anggota Satpol PP Kota Padang diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang warga di kawasan Taplau Pantai Padang. Dugaan kekerasan itu terjadi saat petugas tengah menertibkan sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan itu, Rabu (17/8/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Perempuan yang diduga menerima tindak kekerasan itu, Sarah (23) kepada SumbarKita mengaku ditarik dan dicekik oleh oknum penegak Perda tersebut.
“Pada pukul 17.00 WIB, saya mengendarai sepeda motor melewati Pantai Purus. Di sana sudah terjadi percekcokan akibat penertiban PKL yang menyebabkan jalan macet,” kata Sarah, Kamis (18/08/2022).
“Lalu saya memilih berhenti dan mengambil dokumentasi penertiban yang arogan tersebut,” imbuh Sarah.
Kemudian, kata dia, tiga orang anggota Satpol PP menghampirinya dan melarang mengambil dokumentasi, dengan alasan Sarah bukan jurnalis.
“Saat itu saya meminta aturan tertulis, mereka hanya menjawab degan gamblang ‘lihat di aturan jurnalis’ dan saya tetap kekeuh untuk terus merekam penertiban. Sebab tidak ada pelanggaran yang saya lakukan,” imbuh Sarah.
Lalu, pada pukul 17.59 WIB, Sarah berjalan menuju sepeda motornya, namun ia menyaksikan sudah terjadi kontak fisik yang dilakukan aparat Satpol PP kepada pedangang. Sehingga ia ikut berlari ke depan untuk merekam kejadian itu.
“Di saat yang sama saya mendapat perlakuan tak manusiawi dari Satpol PP perempuan yang menanyakan posisi saya sebagai siapa saat saya merekam. Saya cukup kooperatif mengomunikasikan bahwa tak ada yang salah dengan tindakan yang saya lakukan, lalu terjadi percekcokan,” bebernya.
Sarah diminta anggota Satpol PP itu menghapus rekaman yang sudah diambil itu, namun ia menolak untuk memberikan ponselnya kepada petugas.
Kemudian, kata Sarah, beberapa orang anggota Satpol PP melakukan kekerasan dengan menarik paksa pergelangan tangan kiri dan kanan Sarah.
“Di saat itu juga saya didorong menuju badan mobil dinas Satpol PP, di sana leher saya kemudian dicekik dengan siku oleh petugas. Pergelaran tangan kiri dan kanan saya juga ditarik. Mereka lalu mengangkat paksa kedua kaki saya untuk mencoba dengan kasar mengangkat tubuh saya ke mobil Satpol PP, tapi saya bertahan,” tambahnya.
Saat Sarah sudah sulit bernapas karena anggota Satpol PP masih mencekik lehernya menggunakan siku, Sarah berteriak meminta tolong. Kemudian, seorang warga membantu menarik Sarah agar terlepas dari cekikan oknum anggota tersebut.
“Tindakan kekerasan itu membuat beberapa anggota tubuh saya lebam. Leher dan perut juga nyeri. Jumlah mereka yang begitu banyak serta bertenaga menyerang saya yang sendiri bertahan saat itu,” ucapnya.
Menyikapi tindakan kekerasan yang ia alami, Sarah telah melapor ke Polresta Padang pada Rabu (17/8/2022) malam. Ia juga telah menjalani proses visum dan BAP. (*)
Editor: RF Asril