“Semakin banyak masyarakat yang disapa dan diberi sosialisasi, maka akan semakin berkurang potensi pelanggaran dalam tahapan pilkada. Kita perkirakan satu titik ada 50 orang, maka 80 titik bisa diklaim upaya pencegahan untuk 4000 orang masyarakat kota pariaman,” ujarnya.
Komunitas yang disasar juga beragam, dengan cakupan kelompok masyarakat yang ada di desa-desa di Kota Pariaman. Selain itu, Bawaslu Kota Pariaman juga akan menyapa pemilih pemula di tingkat SMA dan perguruan tinggi serta kelompok marginal.
Mengenai indeks kerawanan pemilu, Ulil menyebut, pihaknya tengah melakukan pemetaan dengan berfokus pada empat elemen yaitu, netralitas ASN, politik uang, sara dan penggunaan media sosial.
Menurutnya, potensi kerawanan seperti politik uang sering terjadi di tingkat desa. Oleh sebab itu, ia akan meningkatkan kerjasama dan mengimbau perangkat desa untuk ikut mensosialisasikan materi kerawanan pilkada.
“Ada empat elemen yang menjadi konsentrasi pemetaan, yaitu netralitas ASN, politik uang, sara, penggunaan media sosial. Empat elemen ini berpotensi terjadi, oleh sebab itu kita harus memaksimalkan upaya pencegahannya dengan kerja sama perangkat daerah,” ungkapnya.