SUMBARKITA.ID — Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) mengatakan program Kartu Prakerja tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan pekerja maupun menekan pengangguran.
Pimpinan ASPEK Indonesia Mirah Sumirat mengatakan program tersebut tidak tepat sasaran.
“Kenyataan di lapangan yang kami temukan bahwa yang menerima Kartu Prakerja itu banyak yang tidak tepat sasaran. Ada orang-orang yang kaya, ada orang-orang yang punya usaha,” ujarnya dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (19/10/2022).
Ia mengatakan program Kartu Prakerja hanya membuang-buang uang negara. Pasalnya banyak pekerja yang sejatinya berhak menerima manfaat seperti pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK), tetapi gagal menerima kartu program Kartu Prakerja.
Kemudian, Mirah mengatakan ada juga orang yang menyalahgunakan teknologi untuk memiliki akun kartu Prakerja lebih dari satu sehingga bisa memperoleh manfaat lebih dari sekali.
“Itu kan tidak efektif, dan itu bukan satu dua orang. Ada banyak yang seperti itu,” ujarnya.
Maka dari itu, ia meminta program Kartu Prakerja diganti dengan program yang melatih secara langsung pekerja yang memang membutuhkan seperti yang tercantum dalam data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
“Disnaker kan tahu data orang-orang yang sedang mencari pekerjaan, yang menganggur, yang di-PHK, ambil saja data itu,” ujar Mira.