Sumbarkita – Nama Prof. Sutan Muhammad Zain mungkin tak sepopuler tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya. Namun, kontribusinya dalam dunia bahasa Indonesia tidak main-main.
Ia adalah sosok yang pertama kali menyusun gramatika Bahasa Melayu, cikal bakal tata bahasa Indonesia yang kita kenal sekarang. Tak hanya itu, ia juga pencetus Kamus Modern Bahasa Indonesia, yang terbit pada 1951 dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan kosakata bahasa kita.
Jejak Awal dari Pariaman
Sutan Muhammad Zain lahir di Sungai Pasak, Pariaman, pada tahun 1886. Ia mengawali pendidikan formalnya di Sekolah Raja (Kweekschool) di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi), dan lulus pada tahun 1907.
Kariernya sebagai guru membawanya ke berbagai daerah, mulai dari Maninjau, Makassar, hingga Batavia (Jakarta). Tahun 1911, ia mulai mengajar Bahasa Melayu di Prince Hendrik School, sebuah sekolah elite di Batavia.
Studi ke Negeri Belanda
Pada tahun 1923, Zain mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Rijksuniversiteit Leiden, Belanda. Ia menjadi pribumi Indonesia pertama yang meraih ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu, dan diakui secara akademis oleh kalangan ilmiah Eropa.
Sepulang dari Belanda, ia mengajar di sekolah bergengsi seperti PHS dan HBS di Batavia, dan aktif dalam pengembangan bahasa dan pendidikan.
Perintis Tata Bahasa Indonesia
Saat pendudukan Jepang, Zain menyusun buku Djalan Bahasa Indonesia yang memuat gramatika Bahasa Melayu secara sistematis. Buku ini memperkenalkan konsep-konsep tata bahasa seperti kata benda, kata kerja, dan kata sandang untuk pertama kalinya.