SUMBARKITA.ID – Aksi pungutan liar yang disertai penganiyaan terhadap sopir truk di lingkungan PT Semen Padang, Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang terus menjadi sorotan. Usai kejadian itu viral, polisi menyebut pelaku menghilang. Hingga saat ini polisi masih memburu pelaku.
“Tim masih di lapangan mencari pelaku. Identitasnya sudah diketahui, namun ponsel yang bersangkutan sudah tidak aktif sejak kemaren,” kata Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon, Minggu (11/7/2021).
Pihaknya memastikan akan mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk menelusuri jika ada oknum preman lainnya yang terlibat.
“Yang terlihat kan cuma satu. Sedang kita kembangkan kemungkinan ada pelaku lain,” ujar dia.
Terkait adanya dugaan aksi premanisme terhadap sopir truk di lokasi tersebut, pihaknya mengaku selama ini tidak pernah menerima laporan.
“Petugas sering melakukan patroli ke lokasi tersebut, tapi tidak pernah ada keluhan, tidak pernah ada sopir yang melapor,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video aksi pungutan liar (pungli) disertai penganiayaan terhadap sopir truk viral di media sosial dan grup WhatsApp. Berdasarkan latar dan keterangan unggahan, diduga peristiwa itu terjadi di area PT Semen Padang, Kota Padang.
Dilihat Sumbarkita.id Sabtu (10/7/2021), tampak seorang pria yang diduga preman memakai kemeja warna dongker dalaman kaos putih berdiri di pintu kemudi sebelah sopir. Ia kemudian berkata-kata kasar dan kotor lalu memukul sopir.
Sopir truk sempat bertanya apa masalah yang terjadi, namun dijawab dengan ucapan intimidasi.
“Ndak ado urang yang ndak amuah agiah pitih ka den di siko dek ang,” kata si preman dalam bahasa minang.
Selanjutnya di halaman berikutnya