Yuthedi mengatakan bahwa pihaknya kali pertama memeriksa TI pada Senin (3/3). Pihaknya kemudian menetapkan TI sebagai tersangka pada Rabu (5/3).
Mengenai penahanan TI sebagai orang lanjut usia, Yuthedi mengatakan bahwa untuk sementara, TI layak ditahan karena sudah dicek kesehatannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan TI di Puskesmas Lubuk Alung pada Senin (10/3), kata Yuthedi, TI memiliki penyakit mag dan tensi tinggi.
Sementara itu, RJ (30), ibu dari bocah yang diduga dicabuli TI, bersyukur guru mengaji itu ditahan polisi. Baginya, penahanan itu membuktikan kepada keluarga TI bahwa TI diduga bersalah. Ia mengatakan hal itu karena selama ini dianggap berbohong oleh keluarga TI.
“Keluarga tersangka menganggap saya berbohong kepada polisi bahwa anak saya dicabuli oleh tersangka. Keluarga tersangka bahkan mengancam akan melaporkan balik saya kepada polisi atas dugaan pencemaran nama baik jika tidak ada kemajuan proses hukum atas laporan yang saya buat,” tuturnya.
Sebelumnya, RJ melaporkan TI ke Polres Padang Pariaman pada Rabu (8/1) atas dugaan pencabulan terhadap HZ pada Senin (6/1) di sebuah surau di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman. Polres Padang Pariaman menerima laporannya dengan laporan polisi nomor LP/B/7/1/2025/SPKT/PolresPadangPariaman/Polda Sumbar tanggal 8 Januari 2025 pukul 15.32 WIB.
RJ mengatakan bahwa TI merupakan guru mengaji yang mengajari anak-anak di surau setelah Magrib. Adapun RJ membantu TI mengajari anak-anak mengaji secara sukarela.