“Selain saya, juga dipanggil saksi dari pihak keluarga untuk dimintai keterangan. Ada juga beberapa rekan saya di Satpol PP Payakumbuh,” kata Afis Yunanda.
Sebelumnya, dalam laporannya, Afis Yunanda mengaku mengalami penganiayaan usai bertanding di final turnamen sepakbola di Lintau, Tanah Datar, Jumat (8/3/2024) sore.
Final turnamen ini mempertemukan Madowaruwu FC dan Tigo Kayo FC. Afis Yunanda dan beberapa rekan di Satpol PP membela tim Madowaruwu FC, sedangkan di Tigo Kayo FC juga ada beberapa pemain dari Satpol PP Kota Payakumbuh.
Afis Yunanda menyebut, kejadian berawal dari cekcok antara dirinya dengan Afdal di lapangan pertandingan. Afis dan Afdal sama-sama bekerja di Satpol PP Kota Payakumbuh.
Namun cekcok itu rupanya tak berhenti di lapangan. Afis Yunanda mengaku, usai kejadian itu dirinya dipanggil ke Kantor Satpol PP Payakumbuh.
“Saya dipanggil lagi di kantor (Satpol PP) Payakumbuh usai bertanding. Saya dan beberapa rekan dikumpulkan tengah malam. Saya heran kenapa masalah di lapangan sampai dibawa ke dalam pekerjaan,” kata Afis Yunanda.
Afis Yunanda melanjutkan, sesampai di kantor Satpol PP Payakumbuh tengah malam, dirinya dan beberapa rekan dikumpulkan dan ditampar satu persatu oleh Kasi Ops Satpol PP Bobi Andika.
Menurutnya, penganiayaan tak berhenti di sana. Usai ditampar, dia mengaku kembali dipanggil oleh petinggi Satpol PP Payakumbuh.