Sumbarkita – Empat pelaku tawuran yang terlibat dalam pembacokan anggota polisi Bripda Gilang Alfarez akan di tes urin sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut. Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap di Rumah Dinas Kapolda Sumbar, Sabtu (18/1) malam.
“Insya Allah, kita akan tes urin. Pelaku-pelaku ini sangat nekat, bahkan melukai siapa saja,” ujar Ferry.
Ferry mengatakan, keempat pelaku yang telah diamankan terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk seorang pelajar berusia 16 tahun dan beberapa lainnya yang putus sekolah. Keempat pelaku masing-masing berinisial EP, DS, YA dan YP. Selain itu polisi juga menangkap admin akun berinisial E yang berperan meviralkan video.
“Salah satunya masih pelajar, yang lainnya ada yang tukang parkir. Ini menunjukkan bahwa masalah ini membutuhkan perhatian semua pihak, tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab polisi,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, kelompok tawuran ini sering kali berkoordinasi melalui media sosial. Mereka menantang kelompok lain untuk melakukan tawuran.
“Mereka tidak saling mengenal. Tawuran ini dipicu ajakan di media sosial, seperti tantangan terbuka. Ini yang kita temukan di Padang,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, ia menyebut Polresta Padang telah mendata sekitar 18 geng tawuran yang aktif di media sosial. Polisi juga melakukan patroli siber dan mengimbau masyarakat untuk membantu mengatasi persoalan tawuran di Kota Padang.
“Tidak ada permusuhan personal, hanya motif eksistensi. Mereka berkumpul secara spontan, bahkan kadang tanpa saling mengenal satu sama lain. Sebagian besar bergabung karena simpatisan atau pengaruh teman,” ungkap Ferry.
Selain itu, polisi akan menelusuri pembuatan senjata tajam (sajam) yang digunakan pelaku.
“Senjata ini, menurut pelaku, dibuat sendiri. Kami akan mendalami lebih jauh untuk mengetahui sumbernya,” katanya.