“Secara indeks resiko bencana kita yang paling aman di Sumatera Barat. Secara topografi kita itu datar tidak ada pantai, gunung api, dan tidak lalui patahan gempa” ujarnya.
Meski begitu, Kota Payakumbuh tidak bisa bersantai terhadap risiko bencana karena Kota Payakumbuh akan menjadi daerah yang turut serta menanggulangi bencana di daerah lain seperti Tanah Datar, Agam, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
Dari hasil kajian risiko bencana, bencana yang paling menonjol adalah cuaca ekstrem yang menyebabkan tumbangnya pohon sehingga akan bisa menimpa rumah warga dan menghambat jalan.
“Salah satu caranya yang kita bayangkan adalah meniadakan batang pohon yang sangat tinggi dan juga untuk pohon pelindung direncanakan tidak ada lagi yang tinggi,” ujarnya.
Jumlah Peserta Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kota Payakumbuh tahun ini sebanyak 135 orang yang terdiri dari 47 orang ASN, 88 ormas dan masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana.
“Harapannya nanti agar seluruh peserta yang hadir dapat menyebarluaskan seluruh informasi yang didapat saat ini kepada masyarakat,” katanya.