“Kami selalu berupaya untuk berkolaborasi dengan para pemangku adat dalam menyusun kebijakan yang selaras dengan kebutuhan dan nilai-nilai adat yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak para Pangulu dan Niniak Mamak untuk terus bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Padang Panjang.
“Dengan adanya kerja sama antara kaum adat dan pemerintahan, kita dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera, berbudaya, dan berakhlak mulia. Jika adat kuat, maka masyarakat juga akan kuat. Jika adat terjaga, kehidupan sosial akan lebih harmonis,” harapnya.
Sekretaris KAN Gunuang, Angku Datuak Lelo Angso menjelaskan, prosesi Batagak Pangulu, khususnya Alek Pati Ambalau, merupakan tradisi luhur yang memiliki makna mendalam dalam tatanan adat Minangkabau.
“Seorang Pangulu bukan hanya pemimpin dalam kaum, tetapi juga panutan dalam membimbing anak kemenakan serta menjaga keberlanjutan adat dan budaya,” tuturnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD, Imbral, S.E, lurah Sigando, serta para pemangku Kerapatan Adat Nagari, Niniak Mamak, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.