Sumbarkita – Akses air bersih adalah barang langka di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Perempuan Palestina tak ada pilihan selain terpaksa menelan pil penunda menstruasi karena krisis sanitasi dan terbatasnya ketersedian stok pembalut pasca genosida yang terus dilakukan Israel.
Bahkan tidak ada lagi ruang privasi sekadar untuk berganti pakaian karena sebagian wilayah tersebut sudah hancur digempur Israel.
Menurut laporan Al Jazeera, perempuan Palestina terpaksa mengonsumsi tablet norethisterone, obat yang biasanya diresepkan untuk menangani perdarahan menstruasi yang parah, endometriosis, dan nyeri menstruasi.
“Saya tahu efek samping negatif dari pil ini, tapi pil ini tidak jauh lebih berbahaya daripada bom dan misil, kematian, dan kehancuran yang terjadi di sekitar kami,” ujar Ruba, salah seorang perempuan Palestina, kepada Al Jazeera, dikutip Jumat (10/11).
Meskipun legal, pil penunda haid menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh. Biasanya pil itu hanya dikonsumsi dengan anjuran dan resep dokter.
Lantas Apa dampak menelan pil penunda haid?
Dilansir dari Medical News Today, tablet norethisterone merupakan salah satu kelompok obat progesteron buatan.
Obat ini bertujuan untuk mengatur sistem reproduksi wanita dari segi medis yakni menjaga kadar hormon progesteron menjadi tinggi dan lebih lama, sehingga dapat menunda datangnya menstruasi.
