Sumbarkita – Keadaan memilukan terus menyelimuti saudara-saudari di kawasan konflik di Palestina. Saat ini, hanya tersisa satu dokter di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara karena staf medis fasilitas ditangkap oleh tentara Israel.
Kabar tersebut disampaikan oleh Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Dr Khalil Daqran beberapa waktu lalu. Kementerian Kesehatan meminta organisasi internasional untuk segera mengirim tim medis, termasuk ahli bedah untuk membantu merawat pasien dan orang yang terluka.
“Hanya ada satu dokter anak tersisa di rumah sakit dari semua spesialis yang ada,” kata dia yang dikutip melalui Kompascom pada Sabtu (2/11).
Sebelumnya, pada Jumat (25/10) kantor media pemerintah Gaza dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kehilangan kontak dengan staf medis di dalam rumah sakit setelah serangan Israel. Menurut saksi mata, tentara Israel mundur dari fasilitas medis pada hari Sabtu setelah menahan ratusan orang, termasuk staf medis dan pasien.
Daqran menyatakan, serbuan para tentara menyebabkan kerusakan yang meluas di fasilitas kesehatan tersebut. Sebagian bangunan terbakar, pintu masuk rumah sakit hancur, dan tembok-tembok di sekitarnya ikut rusak akibat serangan Israel. Tak hanya itu, sebanyak 30 staf medis, beberapa pasien, serta pendamping atau penunggu pasien kut ditangkap tentara Israel.
“Nasib tenaga medis masih belum diketahui. Tentara telah menutup RS sepenuhnya, menghancurkan semua isinya. Sekarang tidak ada obat-batan, persediaan medis atau makanan di dalam RS,” tutur Daqran.