Payakumbuh – Pemerintah berkomitmen akan terus mendorong dan mempertajam upaya-upaya penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan.
Yakni dengan memperkuat dan mempererat kerjasama antar OPD dan pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A) di lingkup Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh.
Selanjutnya, mendukung agar segera dapat terealisasi komitmen yang dibuat, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral terkait penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Rabu (8/5/2024).
Rakor yang berlangsung di aula pertemuan Randang lantai II kantor Wali Kota Payakumbuh itu dibuka Asisten I bidang pemerintah dan kesra Dafrul Pasi dan didampingi kepala DP3AP2KB Agustion.
Dalam arahannya Dafrul Pasi berharap angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Payakumbuh dapat berkurang. Dan itu butuh dukungan dan kerja sama dari semua pihak.
“Alhamdulilah, kota Payakumbuh dari tahun ke tahun dalam kasus kekerasan terhadap perempuan terus berkurang, tahun 2021 terdapat 12 kasus, tahun 2022 terdapat 14 kasus, dan di tahun 2023 terdapat 4 kasus. Patut kita apresiasi atas kerja keras kita semua selama ini dalam bertindak cepat dan tanggap dalam mengurangi tindak kekerasan terhadap perempuan ini dari tahun ke tahun,” ungkap Dafrul.