Dikatakannya, Kubu Gadang dirintis dengan semangat yang kuat oleh berbagai elemen masyarakatnya. Event yang diselenggarakan di desa ini selaras dengan Padang Panjang yang bergerak menuju kota event.
“Padang Panjang bergerak menuju kota event. Event-event yang diselenggarakan ini bertujuan menggerakkan perekonomian masyarakat. Desa Wisata Fair menjadi momentum yang sangat baik, membangkitkan kearifan lokal yang perlu dilestarikan,” ucapnya.
Sementara itu, Rinto Taufik Simbolon mengutarakan, sektor wisata memiliki potensi besar menunjang perekonomian. Bahkan menjadi sektor yang cepat pulih setelah pandemi Covid-19. Diperkirakan perputaran ekonomi dari sektor ini di Sumbar mencapai sekitar Rp10 triliun setelah Covid-19.
Menurutnya, pariwisata mampu memperluas lapangan kerja dan menambah pendapatan daerah. Potensi desa wisata bukan hanya sebagai tempat berkreasi melainkan penggerak ekonomi lokal serta ajang promosi budaya.
Tahun 2024, sebutnya, sebanyak 338 desa wisata di Sumbar terdaftar dalam jaringan desa wisata nasional. Tiga di antaranya merupakan yang terbaik di tingkat nasional.
Ketua Penyelenggara Desa Wisata Fair, Yuliza Zen menyebutkan, kegiatan itu merupakan wujud rasa syukur dan kebahagiaan atas konsistensi 10 tahun Desa Wisata Kubu Gadang.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak seperti Pemko, Kemenparekraf yang beberapa waktu lalu menyerahkan bantuan Rp120 juta untuk pengembangan desa wisata ini. Lalu bantuan perlengkapan sound system senilai Rp 200 juta dari Bank Nagari.