“Kami bawa ke rumah sakit karena kondisinya kritis. Tapi begitu ditanya soal biaya atau penjamin, keluarga tak ada yang mau tahu. Mereka seolah membiarkan kami yang harus mencari cara,” kata Sahduriman.
Puluhan Lansia Terancam Meninggal di Lapas
Saat ini, terdapat puluhan narapidana lansia di Lapas Pariaman dengan masa hukuman yang cukup panjang. Jika tidak ada kebijakan khusus yang mengatur perawatan napi lansia, kemungkinan besar mereka akan menghembuskan napas terakhir di dalam penjara, tanpa ada keluarga yang menjemput jenazah mereka.
“Kami sering kali menghadapi situasi di mana jenazah napi lansia harus kami urus sendiri karena keluarga tidak mau tahu. Ini bukan hanya masalah di Lapas Pariaman, tapi juga di banyak lapas lainnya. Perlu ada solusi dari pemerintah untuk menangani napi lansia yang tidak lagi mendapat dukungan dari keluarga,” tegas Sahduriman.
Ia berharap ada kebijakan khusus terkait warga binaan lansia, termasuk kemungkinan pemberian pembebasan bersyarat atau opsi pembinaan di tempat lain yang lebih layak bagi mereka.
“Mereka memang dihukum karena perbuatannya, tapi ketika mereka sudah tua, sakit-sakitan, dan tidak lagi mendapat dukungan keluarga, apakah harus terus berada di sini sampai akhir hayat? Ini perlu dipikirkan bersama,” tutupnya.