SUMBARKITA.ID – Beberapa waktu belakangan, terjadi penumpukan truk yang berimbas kemacetan di sejumlah SPBU di Sumatra Barat (Sumbar). Kondisi ini disinyalir akibat langkanya BBM jenis solar. Anggota DPR RI Guspardi Gaus menyebut kelanggkaan solar diduga karena Pertamina membatasi pasokan Solar di Sumatera Barat.
Menanggapi itu, Kepala Dinas ESDM Sumbar Herry Martinus mengatakan, persoalan BBM Solar di Sumbar bukan masalah kelangkaan, namun penggunaannya yang tidak terkendali.
“Kendaraan yang tidak berhak masih banyak mengisi BBM subsidi. Truk di atas 6 roda juga ikut antri mengisi solar subsidi. Seperti truk pengangkut CPO, truk tambang, kendaraan proyek dan kendaraan industri lainnya,” kata Herry Martinus, Rabu (22/12/21).
Herry melanjutkan, jika penggunaan solar terkendali maka tidak akan ada antrean. Menurut dia, perlu tindakan tegas terhadap pengguna BBM yang melanggar aturan.
“Yang tidak berhak (menggunakan solar) harus ditindak. Penindakan tentu berada pada ranah penegak hukum,” ujarnya.
Ia menuturkan, Pemprov Sumbar sudah membuat Surat Edaran Gubernur untuk mendukung pengendalian BBM subsidi. Namun implementasi di lapangan tidak semudah yang direncanakan.
“Dari informasinya, Pertamina juga telah menaikan distribusi perhari ke SPBU. Untuk mengatasi Nataru BBM Solar ditambah 8 persen pe hari. Jika penggunaan terkendali, stok BBM Sumbar jelang Nataru akan aman,” ujarnya.
Herry Martinus menegaskan bahwa Pertamina sebagai operator dan pemberi izin SPBU perlu melakukan upaya mengingatkan atau menertibkan para pengusaha SPBU yang melanggar aturan tersebut. (darlin/sk)