Ibu korban juga merasa terpukul dengan pemberitaan yang mengatakan bahwa ia orang yang berada atau beruang.
Diketahui, ibu korban menghidupkan kedua anaknya yang masih sekolah SD dengan cara bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Pariaman.
Terlepas kasus dugaan perundungan, tak sengaja ibu korban juga membuka kasus lain yang terjadi di sekolah tersebut.
Menurut A, Kartu Indonesia Pintar (KIP) anaknya yang duduk di kelas 3 ditahan pihak sekolah. Anaknya tidak menerima uang KIP lagi. Padahal ia masih memiliki buku bank, namun ATM dipegang pihak sekolah.
Mengenai KIP itu pernah ditanyakannya ke kepala sekolah. Ia menanyakan ke kepala sekolah kenapa ada penarikan KIP anaknya padahal ia tidak pernah melakukan penarikan.
“Kata kepala sekolah, uang itu kan telah kamu tarik. Mana tau saya. Itu kata kepala sekolah, padahal saya cuma mengambil uang itu waktu anak kelas 1. Dari kelas 2 sampai sekarang tidak ada saya yang ambil,” ujarnya.
Kasus ini sangat menyita perhatian publik. Banyak pihak yang merasa janggal dengan berbagai isu yang beredar. Klarifikasi dari pihak terkait lainnya akan disampaikan melalui berita selanjutnya. ***