PADANG, SUMBARKITA – Keluarga DA (28) seorang sopir yang menjadi korban pembunuhan di Kuranji mengaku belum puas dengan pengusutan kasus yang dilakukan kepolisian. Banyak fakta-fakta kasus pembunuhan yang terjadi pada 22 April silam itu yang belum diungkap dengan optimal oleh penyidik.
“Kami di pihak korban meminta seadil-adilnya terkait kasus pembunuhan ini. Pihak keluarga korban kurang puas dengan kinerja kepolisian yang tidak bisa mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya,” kata penasehat hukum keluarga korban, Muhammad Tito, Minggu (28/8/2022).
Meskipun Tito menilai penyidik sudah menunjukkan keseriusan dalam pengusutan kasus, pihak keluarga tetap mendesak kepolisian membuka motif dan penyebab kematian DA yang sebenarnya.
“Kronologi yang disampaikan polisi hingga saat ini melalui rekonstruksi itu masih butuh penjelasan yang lebih rinci,” katanya.
Keluarga korban, kata Tito, sudah berusaha menggunakan berbagai cara untuk menuntut kejelasan dan keadilan dalam pengusutan kasus ini, bahkan keluarga korban juga telah menyurati Propam.
“Sewaktu terjadinya peristiwa ini, pihak kepolisian tidak menggunakan police line di tempat tergantungnya korban. Harusnya itu dipasang, karena polisi harus mencari bukti yang menunjukkan apakah korban memang gantung diri atau tidak,” sebutnya.
Selain itu juga terdapat rekaman video dari seseorang yang mengakui melihat bahwa korban ditusuk di bagian paha oleh para tersangka.
“Namun rekaman itu tidak digali lebih dalam oleh penyidik,” sebutnya.