Ia pun kembali mempertanyakan bagaimana instrumen hukum bisa memproses hal ini. Ia pun membandingkannya dengan dirinya, yang sampai dijemput paksa oleh polisi seolah-olah seperti pelaku kejahatan berat.
“Kalau saya malu jadi Menteri Agama (Menag). Saya malu jadi Banser, kalau hanya dipuji-puji orang seperti ini. Malu saya,” ujarnya dilansir Wartaekonomi.
Sebagai informasi, Saifuddin Ibrahim dalam videonya meminta Menteri Agama untuk menghapus 300 ayat Al-Qur.’an yang dianggap sebagai pusat tindakan intoleran. Ia juga menyebut pesantren itu adalah sumber-sumber tindakan terorisme.
Dalam adegan yang berbeda, ia juga menyebut akan melarang naik haji ke Arab Saudi, karena dianggap hanya memberatkan masyarakat Indonesia dan memperkaya Arab Saudi. (*)