3. Ekstasi
Ekstasi adalah zat psikodisleptik psikoaktif (zat pengganggu), yang dapat mengubah aktivitas otak dan menyebabkan perubahan persepsi dan suasana hati.
“Karena komposisi kimianya, bersama dengan mescaline dan obat lain yang termasuk dalam kelompok fenilalkilamina,” kata Kasat.
Ekstasi atau MDMA ini merupakan salah satu jenis halusinogen yang paling umum. Penggunaan ekstasi biasanya dilakukan untuk tujuan rekreasi, meskipun terkadang telah digunakan dalam berbagai penelitian.
“Pemakai ekstasi akan mengalami halusinasi, euforia, juga rileks sementara,” imbuh Kasat.
Efek negatif yang dapat terjadi oleh pecandu ekstasi seperti detak jantung dan tekanan darah yang abnormal. Pada konsumsi jangka panjang, pecandu akan mengalami pendarahan otak, stroke, gagal hati, serta jantung. ***