Sumbarkita – Mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah diminta mengunggah ulang data buntut serangan ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN).
Data KIP Kuliah menjadi satu dari sejumlah data center yang terdampak serangan siber tersebut. Nyaris sejuta mahasiswa harus mengunggah kembali data-data mereka.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut sejauh ini data penerima dan pendaftar KIP Kuliah aman sebab terdapat data cadangan di server yang dimilikinya sendiri. Meski demikian, sebagian besar mahasiswa tetap diminta mengunggah ulang data ke pusat data Kemendikbudristek.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek, Suharti mengatakan saat ini, Kemendikbudristek tengah memulihkan sistem KIP Kuliah menggunakan data cadangan tersebut. Ini guna memastikan tidak ada mahasiswa yang kehilangan haknya dalam pencairan dan pendaftaran KIP kuliah.
“Kami berupaya sesegera mungkin untuk dapat memulihkan layanan KIP Kuliah berdasarkan data cadangan yang kami simpan di pusat data Kemendikbudristek. Koordinasi erat dengan perguruan tinggi juga terus kami lakukan untuk menjamin hak mahasiswa penerima KIP Kuliah ongoing dan pendaftar KIP Kuliah baru,” ujar Suharti dalam siaran pers, Senin, 1 Juli 2024.
Suharti menjelaskan bahwa proses pemindahan, pemulihan, dan rekonfigurasi interkoneksi sistem KIP Kuliah dengan sistem lain di pemerintah membutuhkan waktu. Sistem KIP Kuliah akan beroperasi sepenuhnya paling lambat 29 Juli 2024.
Pemulihan ini dilakukan Kemendikbudristek menyusul terjadinya “penyanderaan” data di server Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) oleh Brain Chipper.