“Panen perdana ini merupakan langkah awal dari program jangka panjang. Dengan kapasitas nursery yang mencapai 1 juta batang, kita berharap program ini akan terus menghasilkan bibit kaliandra secara berkelanjutan. Dengan demikian, kaliandra tidak hanya akan membantu penghijauan wilayah ini, tetapi juga menyediakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai pengganti batubara dalam proses produksi di masa depan,” katanya.
Ketua KPH KM Sialangan, Jasmar Syam, menyampaikan bahwa bibit kaliandra di nursery HKm Sialangan saat ini berjumlah 590.000 bibit yang tersebar di tujuh titik pembibitan di Padang Pariaman. Dua dari pembibitan ini dibangun dengan dukungan PT Semen Padang. Meski baru 45.000 bibit siap panen, bibit yang ada menjadi sumber energi terbarukan untuk mendukung kebutuhan di wilayah sekitar.
Penanaman pohon kaliandra ini dimulai sejak Februari 2024 dengan dukungan PT Semen Padang, meliputi area 150 hektar di 17 kecamatan di Padang Pariaman dan tiga kecamatan di Kota Pariaman. Pada 2025, penanaman ditargetkan mencapai 2 juta batang kaliandra di lahan 400 hektar, guna mencapai target 10 juta bibit dalam lima tahun di atas lahan seluas 2.000 hektar.
Tokoh masyarakat Gunuang Padang Alai, Syafrizal A, mengapresiasi dukungan penuh PT Semen Padang dalam program kaliandra yang diharapkan mampu mengangkat perekonomian masyarakat.
Sebelumnya, PT Semen Padang menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan KPH KM Sialangan untuk pemanfaatan lahan non-produktif melalui penanaman kaliandra, sebagai bagian dari komitmen pada energi terbarukan. Penandatanganan PKS dilakukan pada Kamis (26/9/2024), di Bandung, oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, dan Ketua PKH KM Sialangan, Jasmar Syam.