SUMBARKITA.ID – Cuaca di Sumatra Barat (Sumbar) dalam beberapa hari belakangan didominasi cerah berawan. Kendati demikian, itu bukan berarti Sumbar masuk musim kemarau.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman, Sakimin mengatakan, Sumbar masih dalam musim penghujan hingga akhir tahun ini.
“Memang cuaca dua hari belakangan didominasi cerah berawan. Namun bukan berarti musin penghujan berakhir,” ujarnya saat dihubungi Sumbarkita.id via telepon, Senin (28/11/2022).
Cuaca cerah berawan pada musim penghujan merupakan hal yang biasa dan siklus dari musim penghujan.
“Setelah cuaca cerah berawan beberapa hari ke depan, maka akan ada penguapan awan kembali yang berujung pada musim hujan. Jadi, cerah saat ini adalah bentuk siklus musim penghujan, bukan masuk musim panas,” jelasnya.
Pihaknya memprediksi, cuaca cerah saat ini adalah proses awal datangnya hujan. Proses terjadinya hujan secara umum karena adanya presipitasi uap air dari awan di atmosfer.
“Awan tersebut kemudian akan membentuk uap air. Angin juga akan membawa uap air sehingga menyebabkan terjadinya penyebaran uap tersebut,” ungkap Sakimin.
Yang jelas, ujarnya lagi, BMKG memprediksi bahwa hingga Desember 2022 wilayah Sumbar masih dalam musim penghujan.
Sebagai informasi, sebagian wilayah di Sumbar sebelumnya sempat dilanda cuaca ekstrem selama berhari-hari, seperti hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang. Hal tersebut mengakibatkan banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Editor: Fakhruddin Arrazzi