PADANG, SUMBARKITA — Ruang Puisi menggelar pertunjukan teater bertajuk Rampak di Studio Teater SMK Negeri 7 Padang, Sabtu (30/7/2022) pukul 20.00 WIB.
Berdurasi 85 menit pertunjukan ini mementaskan kisah pelik saat perang berkecamuk.
Musikalisasi puisi dengan irama bernuansa perang, teror, takut, dan harapan menjadi pembuka pertunjukan ini. Kesan mendalam nuansa konflik itu, makin diperkuat dengan laku dan ekspresi para aktor yang mengagumkan.
“Cahaya bulan terhalang pohon Pinus. Dimusim dingin daun-daun itu mulai berguguran. Desiran angin, menggetarkan lagi jiwa-jiwa pejuang.
Di garis depan kau maju tanpa gentar. Tidak pikirkan kekasih yang menantimu pulang.
Helaian surat itu. Basah dipangkuan keringatmu. Meskipun peluru, menghujam tak gentar semangat juangmu. Pahlawanku, berjuanglah. Pahlawanku, pulanglah,” begitu penggalan puisi yang dibacakan sebelum dimulainya pertunjukan.
Naskah Rampak ini ditulis Kanila Marzuki yang sekaligus bertindak sebagai sutradara pementasan.
Lampu merah menyala, lima aktor masuk dengan ekspresi kebingungan, melintas keluar lalu kembali masuk. Berulang dan dengan laku yang lebih intens.