Sumbarkita – Mercusuar Bukit Lampu adalah salah satu situs bersejarah yang masih berdiri kokoh di Kota Padang. Terletak di Jalan Lintas Barat Sumatra atau Jalan Raya Padang-Painan KM 17, mercusuar ini berada di ketinggian 15 hingga 30 meter di atas permukaan laut. Selain berfungsi sebagai pemandu navigasi kapal di sekitar Pelabuhan Teluk Bayur, mercusuar ini juga menyimpan jejak panjang sejarah kolonialisme dan peperangan di Sumatra Barat (Sumbar)
Jejak Kolonialisme: Dibangun oleh Belanda, Dikuasai Jepang
Dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1916, Mercusuar Bukit Lampu awalnya digunakan untuk membantu kapal-kapal dagang yang berlabuh di Pelabuhan Emmahaven—kini dikenal sebagai Pelabuhan Teluk Bayur.
Pada masa itu, pelabuhan ini merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Hindia Belanda. Namun, pada tahun 1942, Jepang mengambil alih mercusuar ini dan menjadikannya bagian dari sistem pertahanan militer mereka. Benteng-benteng pertahanan dan lubang perlindungan pun dibangun di sekitarnya, lengkap dengan meriam untuk menghadapi serangan musuh.
Pelanggaran Aturan Perang dan Serangan Tentara Sekutu
Keberadaan mercusuar ini sempat menjadi kontroversi dalam Perang Dunia II. Jepang yang menjadikannya sebagai pos militer melanggar aturan internasional, yang menyatakan bahwa kawasan navigasi harus bersifat netral seperti rumah sakit atau fasilitas medis.
Akibatnya, tentara Inggris melakukan serangan yang menyebabkan kerusakan parah pada mercusuar dan benteng di sekitarnya. Meski demikian, sisa-sisa benteng dan lubang perlindungan Jepang masih dapat ditemukan hingga kini, beberapa di antaranya bahkan disebut memiliki terowongan yang menembus hingga Pantai Nirwana dan Painan.
Pemugaran di Masa Orde Baru: Mercusuar Kembali Berfungsi
Seiring waktu, Mercusuar Bukit Lampu mengalami pemugaran. Pada masa Orde Baru, proyek Pembangunan Lima Tahunan (Pelita) tahun 1974-1976 kembali membangun mercusuar ini dengan lokasi yang sedikit bergeser dari bangunan aslinya. Meskipun mercusuar baru telah dibangun, lampu yang digunakan tetap mempertahankan lampu buatan Opperman GLARS LTD Well tahun 1916, yang membuktikan nilai sejarahnya masih dipertahankan.