Tidak sampai di situ, Dedet juga mengatakan bahwa pihak Puskesmas Talu juga tidak bersedia mengantarkan pasien menggunakan ambulans Puskesmas karena beralasan pasien adalah pasien umum.
Padahal kata dia, pasien sebenarnya memiliki BPJS namun karena situasi dan keluarga dalam keadaan panik sehingga BPJS pasien tidak sempat dibawa ke Puskesmas.
“Kami telah memohon agar pasien diantar menggunakan ambulans ke rumah sakit mengingat kondisinya yang sudah sangat lemah dan kami siap membayar. Namun si dokter mengatakan pake mobil lain saja dan tidak ada macet di jalan karena saya (dokter) baru dari Simpang Empat,” ungkap Dedet menirukan.
Dia juga mengatakan prosedur pelayanan di rumah sakit dan Puskesmas memang sangat jauh berbeda di Pasaman Barat.
“Di Puskesmas selesaikan dulu administrasi baru pasien ditangani. Sedangkan di rumah sakit, kebalikannya. Memang sangat jauh pelayanannya,” kata Dedet.
Disamping itu Dedet mengaku juga pernah mengalami pelayanan yang kurang memuaskan di Puskesmas Talu setahun yang lalu.
“Setahun yang lalu istri saya mengalami keguguran karena kurang tanggapnya pihak Puskesmas Talu. Istri saya keguguran karena lama penanganan. Sungguh sangat luar biasa pelayanan di Puskesmas ini yang tidak memikirkan keselamatan pasiennya,” sesal Dedet mengingat pelayanan di Puskesmas Talu.
Hingga berita ini diturunkan, Sumbarkita berupaya untuk menghubungi Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, guna mengklarifikasi peristiwa tersebut.