Mahasiswa semester lima jurusan arsitektur UBH ini mengatakan, komunitas juang membuat komik yang diproyeksikan untuk anak usia SD dan SMP.
“Dengan melalui komik, kami berharap sejarah bisa disenangi oleh anak-anak,” harapnya.
Untuk proses pengerjaan komik juang, ia mengatakan butuh waktu sekitar tujuh bulan untuk satu komik. “Dimulai dengan observasi, lalu tim narasi, tim gambar dan tim editing,” sambungnya.
Untuk seri kedua yang diluncurkan oleh komik juang, mereka menghadirkan sosok Bagindo Aziz Chan. Edisi ini diluncurkan tepat pada 75 tahun gugurnya Bagindo Aziz Chan, Rabu (19/07/2022).
Setelah mendalami sosok Bagindo Aziz Chan sekitar setahun. Ia menilai pemimpin revolusioner Padang tersebut punya semangat belajar yang tinggi.
“Menurut saya dia nekat untuk sekolah ke Batavia, sebagian keluarga menolak ia pergi ke sana.” katanya.
“Pernah ada satu momentum ketika ibunya meninggal dunia, saat itu ia sedang di Jogja. Untuk menghibur diri, ia memilih untuk menyibukkan diri dengan beragam aktifitas akademis.”tutupnya. (Rian)