Struktur bangunan yang terbuat dari bata dan kayu ini memiliki total 13 pintu, yang terbagi antara sisi utara dan selatan. Pada bagian utara, terdapat tambahan bangunan beratap gonjong yang tetap mempertahankan desain asli stasiun.
Penutupan dan Reaktivasi Jalur Kereta
Seiring waktu, beberapa jalur di Stasiun Padang Panjang mulai mengalami penutupan. Jalur menuju Bukittinggi dan Payakumbuh dinonaktifkan lebih awal pada tahun 1973 dan 1986. Sementara itu, jalur menuju Sawahlunto sempat direaktivasi pada tahun 2009, namun kembali dihentikan pada tahun 2014.
Upaya Reaktivasi dan Masa Depan Stasiun
Pada tahun 2017, bangunan serta rel di sekitar Stasiun Padang Panjang mulai mendapatkan perbaikan. Proyek ini merupakan bagian dari rencana reaktivasi jalur kereta api di Sumatera Barat, meski hingga kini masih belum terealisasi sepenuhnya.
Meskipun saat ini stasiun ini tidak lagi melayani perjalanan kereta api secara reguler, keberadaannya tetap menarik perhatian wisatawan dan pecinta sejarah. Dengan nilai historis yang tinggi, Stasiun Padang Panjang menjadi saksi bisu perkembangan transportasi di Sumatera Barat dan menyimpan harapan untuk kembali beroperasi di masa depan.