Sumbarkita – Tokoh muda Kabupaten Pesisir Selatan, Jafni Rianson yang juga Sekretaris Umum HMI Cabang Padang Panjang menyorot kasus perundungan dan kekerasan pelajar di Pesisir Selatan yang viral baru-baru ini. Hal tersebut, kata dia, menjadi bukti nyata bahwa Program Nagari Bersekolah (Pronasa) gagal mencapai tujuannya.
Sebagaimana diketahui, Pronasa adalah program Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) yang digagas oleh Bupati Rusma Yul Anwar bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kualitas pendidikan di daerah setempat.
Jafni Rianson mengatakan, bahwa perundungan atau bullying adalah bukti nyata masih belum meningkatnya kualitas sumber daya manusia di Pesisir Selatan.
Ia meyakini, meski baru dua kasus yang menjadi perhatian publik, namun kasus serupa berkemungkinan banyak terjadi di sejumlah daerah, hanya saja tidak diketahui atau viral.
Menurutnya, kasus-kasus ini hanyalah puncak gunung es dari masalah yang lebih besar dan tersembunyi di dalam sistem pendidikan di Pesisir Selatan.
Padahal, kata dia, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar pernah menyatakan, bahwa kelahiran Pronasa beranjak dari kegelisahan akan masa depan generasi penerus bangsa di tengah era globalisasi.
Pronasa bertujuan membentuk profil Pelajar Pancasila di dalamnya, yang diharapkan mampu mengatasi tantangan globalisasi dengan memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa.