Sumbakita – Dalam acara Bedah Visi Misi dan Adu Gagasan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Andalas (Unand) di Auditorium Unand, Sabtu (12/10), Calon Gubernur (Cagub) Mahyeldi dicerca beberapa pertanyaan oleh panelis.
Salah satu panelis dari salah satu media di Sumbar, Yose Hendra menyoroti sejumlah isu penting, dimulai dari kebijakan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sumbar. Ia menanyakan langkah konkret Mahyeldi terkait Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Talawi, Sawahlunto yang dinilai merusak lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak di daerah tersebut.
Selain itu, isu banjir di Mentawai juga menjadi perhatian. Yose mengkritik kurangnya perhatian terhadap Mentawai yang sering menghadapi persoalan lingkungan, serta meminta penjelasan mengenai kebijakan Mahyeldi dalam 5 tahun ke depan untuk membangun Mentawai dengan pendekatan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, Yose juga mengangkat isu reforma agraria, terutama konflik agraria di Nagari Kapa yang melibatkan dugaan penganiayaan terhadap petani. Ia meminta Mahyeldi menjelaskan sikapnya mengenai penyelesaian konflik agraria tersebut.
“Apa sikap Buya soal reforma agraria salah satunya yang terjadi konflik agraria di Negari Kapa sekarang,” ujar Yose.
Terakhir, Yose mempertanyakan kualitas ruang publik di Sumbar, khususnya di Kota Padang yang dinilai belum nyaman dan representatif. Ia juga menyoroti okupasi pedagang di Jembatan Layang Kelok 9 yang dinilai mengganggu ketahanan infrastruktur jembatan tersebut.