SUMBARKITA.ID — Salah satu mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) yang menjadi korban pelecehan seksual dosen sempat disekap dalam toilet.
Tak cuma namanya menghilang dari daftar peserta yudisium sesi pertama, Jumat kemarin, ternyata F, korban pelecehan seksual dosen R juga sempat disekap dalam toilet di dalam gedung tempat digelarnya acara yudisium.
Ini terungkap dalam jumpa pers yang dilakukan IKA Unsri, di Sekretariat IKA Unsri, Jl OKI, Kampus Palembang, Sabtu (4/12), malam.
“Ini ada peristiwa penyekapan,” ujar M A Yan Iskandar Z SH MH dan Sri Lestari Kadariah, Kuasa Hukum sekaligus pengurus IKA Unsri seperti diberitakan Sumeks.co.
Diceritakan Yan, korban disekap terus berteriak meminta dibukakan pintu. Teriakan korban terdengar oleh salah seorang dosen yang kebetulan melintas di dekat toilet.
“Waktu itu dosen itu bertanya siapa di dalam? Nah, korban ini mengenali suara dosen itu dan berteriak, Pak tolong buka, saya disekap,” ungkap Yan, menceritakan kronologis kejadian.
Oleh dosen tersebut korban dibuka dan dikeluarkan.
“Waktu itu ada lima orang yang berjaga di depan toilet,” imbuhnya.
Sayangnya Yan belum bersedia membeberkan kronologis selanjutnya, termasuk saksi-saksi kejadian karena dalam masih perlindungan saksi.
Menurut Yan, pihak rektorat terkesan mengaburkan sustansi yang ada. Ditegaskannya, dalam kasus penyekapan ini ada dua fakta hukum yang terjadi.
Pertama, bahwa ada dugaan pelecehan mahasiswi yang dilakukan oknum dosen. Fakta kedua ada peristiwa penyekapan terhadap korban yang akan di yudisium.
“Ini tidak boleh. Hak dia mengikuti yudisium. Karenanya, kita akan kawal kasus ini. Harusnya pihak rektorat membuka diri agar ditemukan fakta sebenarnya terungkap,” tegasnya.
Sementara itu, tim redaksi masih menunggu tanggapan dari Wakil Rektor (Warek) 1 Unsri Zainuddin Nawawi, terkait salah satu korban oknum dosen mesum yang disekap di dalam toilet saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam. (sumeks)