Pesisir Selatan – Hembusan angin kencang dan cuaca yang cukup terik tidak menyurutkan niat sekelompok orang paruh baya untuk maelo pukek (menarik pukat) di tepi Pantai Nagari Koto Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.
Maelo pukek merupakan tradisi turun-temurun nelayan di Pantai Koto Taratak yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Gosong Taratak. Mereka menangkap ikan dengan cara menggunakan jaring pukat tradisional yang disebar ke tengah laut menggunakan perahu.
Jaring yang disebar berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. Kemudian tali pukek akan ditarik kembali ke tepi pantai secara berkelompok yakni antara sisi kiri dan sisi kanan yang masing-masingnya berjumlah 8 orang hingga lebih.
Dari pemantauan Sumbarkita di lokasi, untuk maelo pukek hingga sampai ke tepi pantai membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Setelah sampai di tepi, ikan-ikan akan terlihat tersangkut di jaring pukat nelayan, mulai dari ukuran kecil, sedang dan besar. Tak jarang pula sampah plastik juga ikut tersangkut pada pukat tersebut.
Salah satu nelayan setempat, Malis (74) mengatakan, dalam sehari jika cuaca cerah maka maelo pukek bisa dilakukan lebih dari satu kali.
“Ya, jika cuaca cerah dan hasil tangkapan banyak kami di sini bisa maelo pukek sampai tiga kali tarik,” katanya pada wartawan di sela-sela kegiatannya menarik pukat, Kamis (7/3/2024).
“Kegiatan maelo pukek merupakan tradisi turun temurun sejak dari nenek moyang kami. Ketika saya masih kecil kegiatan maelo pukek ini juga sudah ada. Maelo pukek dimulai dari pukul 07.00 WIB,” sambungnya.