“Kapolda Sumbar, apakah anda akan tutup mata dengan fakta ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, fakta dari foto tersebut tidak bisa dibantah oleh Polda Sumbar.
“Kami bertanya kepada Polda Sumbar, apakah pengamanan kepada anak-anak itu diperbolehkan dengan kekerasan,” tegasnya lagi.
Ia juga menilai, ada sejumlah kejanggalan dalam proses autopsi Afif Maulana karena tidak bisa disaksikan keluarga, lalu CCTV juga tidak bisa diakses. Ditambah, kata dia, respon dari Kapolda Sumbar yang kontraproduktif.
“Kapolda Sumbar, semakin anda defensif semakin banyak kejanggalan yang kami temukan dan semakin kami percaya ada kejanggalan dalam penanganan kasus ini,” sebutnya.
Indira menyampaikan, harusnya Kapolda Sumbar mendukung upaya profesionalitas bukan melakukan upaya melindungi anggotanya dari dugaan adanya penyiksaan.
“Pernyataan dari Kapolda Sumbar kemarin menyakiti hati keluarga korban. Tanya kepada anggota anda bagaimana kejadian sebenarnya terjadi,” ungkapnya.