Penerima Bantuan Diancam bakal diadukan ke Dinsos dan Bupati
Hal tersebut dibenarkan oleh Aprizal warga Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel. Ia menyebut, ketua kelompok PKH Mandeh atas nama Irma mendapatkan ancaman melalui pesan WhatsApp oleh Reno selaku pendamping PKH Koto XI Tarusan. Hal tersebut lantaran Irma dituding tidak mendukung caleg pilihan yang diusung Reno.
“Sebelumnya, pada Minggu ada kegiatan senam yang disponsori oleh caleg di daerah Kapuh, Kecamatan Koto XI Tarusan, karena kegiatan tersebut yang mengadakan bukan caleg pilihan Reno, ia menuding Irma hadir pada kegiatan itu dan mengirim pesan mengancam dan bakal mengadukan persoalan itu ke dinas sosial dan bupati,” kata Aprizal.
Menurutnya, Reno selaku pendamping PKH di Kecamatan Koto XI Tarusan sering mengarahkan warga untuk mendukung dan memilih caleg pilihannya di daerah setempat.
“Apabila kami tidak mendukung caleg yang bersangkutan, maka bantuan PKH akan dihentikan,” ucapnya lagi.
Akibat desakan dan intervensi politik bernada ancaman itu, membuat warga penerima PKH di Kecamatan Koto XI Tarusan merasa ketakutan. Sehingga, warga meminta pihak yang berwewenang untuk memberhentikan ulah tenaga pendamping PKH itu.
“Kami minta tenaga pendamping PKH ini dihentikan. Kalau bisa dipecat saja. Sebab, soal dukung mendukung itu pilihan masing-masing,” tuturnya.
Terkait informasi tersebut, Sumbarkita sudah menghubungi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan, Wendra Rovikto untuk konfirmasi lebih lanjut. Namun hingga berita ini diterbitkan yang bersangkutan tidak mengangkat telpon dan pesan WhatsApp yang dikirim pun tidak dibalas.
Tanggapan Bawaslu Pesisir Selatan
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Pesisir Selatan, Afriki Musmaidi mengatakan bakal menindak setiap dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Jika ada dugaan pelanggaran kampanye silahkan laporkan ke Panwascam setempat. Setiap laporan yang masuk bakal kami proses. Nanti akan ditindaklanjuti, apakah terpenuhi syarat formil dan materil,” ucap Afriki Musmaidi.