PADANG PARIAMAN, SUMBARKITA.ID– Masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman kembali memprotes jalan yang berlubang dan kerap menimbulkan korban.
Protes kali ini disampaikan oleh masyarakat sekitar Pasar Sungai Garingging. Lubang ini pun ditanami pohon pisang, sebagai simbol protes atas jalan yang tidak layak dan berbahaya.
Setiap harinya, jalan ini kerap digunakan masyarakat. Karena merupakan jalan utama dan penghubung Kabupaten Padang Pariman dengan Kabupaten Agam.
Roni Irawan (32), salah seorang warga sekitar Pasar Sungai Garingging menuturkan lubang yang ditanami pohon pisang ini sudah sangat berbahaya. Masyarakat mengeluh karena lubang cukup lebar dan dalam, yang akhirnya banyak menimbulkan korban.
“Masyarakat sudah mengeluh dengan lubang di jalan ini. Kerap menimbulkan korban karena lebar dan dalam. Makanya ditanami pohon pisang sebagai bentuk protes,” kata Roni kepada SUMBARKITA.ID, Senin (12/9/2022).
Pohon pisang ini ditanam sejak Minggu (11/9/2022) malam. Dikarenakan ada pengendara roda dua yang jatuh akibat lubang-lubang di jalan ini. Korban pun dilarikan ke puskesmas terdekat karena mengalami patah tulang.
“Sejak tadi malam ditanam pohon pisang. Soalnya siangnya ada yang jatuh dan tangannya patah,” katanya.
Disepanjang jalan ini, ada lima lobang yang kondisinya cukup parah dan berbahaya. pengendara roda dua yang tidak hati-hati, besar peluang akan jatuh maupun kecelakaan.
“Kalau mobil yang lewat bakal terhempas keras karena lobang tidak hanya lebar namun juga dalam,” kata dia.
Apalagi ketika hari hujan, lanjutnya, lobang dan jalan tidak bisa dibedakan karena sama-sama tertutup air.
Untuk diketahui juga, jalan sepanjang pasar itu tidak memiliki pembuangan air di bagian ke dua sisinya. Ketika hujan, air langsung mengalir deras di atas jalan tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat pasar Sungai Garingging, Herman berharap kerusakan jalan ini bisa segera ditangani oleh pemerintah.
“Jika tidak cepat ditangani maka kerusakan semakin bertambah dan korban juga semakin banyak,” kata Herman.
Maka dari itu, katanya, untuk keselamatan bersama, maka diharapakan jalan segera diperbaiki.
“Ini jalan provinsi loh, yang menghubungkan antara Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam,” jelasnya.
Sebelumnya, aksi protes jalan Provinsi ini juga sudah pernah terjadi pada pertengah Agustus silam di Kabupaten Padang Pariaman. Warga Nagari Balai Aia Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Kabupaten Padang Pariaman memprotes ada lubang menganga di jalan akibat pengerjaan proyek jalan yang terbangkalai.
Apalagi, jalan berlubang di Nagari Balai Aia Utara ini juga sudah membuat korban jiwa. Warga pun menumpukkan potongan kayu bekas diatas lubang. Kemudian membuat selebaran berisikan protes lubang yang berbahaya ini.
Protes ini pun mendapatkan tanggapan Sekdakab Padang Pariaman yang turut meradang karena ulah kontraktor yang tidak profesional. Dua hari setelah protes berlangsung, kontraktor pun mendatangi jalan berlubang tersebut dan menambalnya. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha