“Yang bertahan bukanlah yang paling pintar atau paling kuat, tetapi yang paling responsif terhadap perubahan. Orang-orang yang terus-menerus membangun keterampilan baru dan beradaptasi dengan cepat adalah mereka yang akan sukses. Studi menunjukkan bahwa keterampilan yang kita pelajari hari ini hanya akan relevan sekitar 60% dalam lima tahun ke depan,” jelasnya.
Prof. Arif juga memberikan pesan kepada para wisudawan untuk menjadi pembelajar sejati dengan mindset yang selalu terbuka. Menurutnya, keterampilan yang diajarkan di kampus mungkin tidak sepenuhnya relevan di masa depan. Oleh karena itu, mentalitas sebagai pembelajar sepanjang hayat sangat penting.
“Ketika Anda mencari pekerjaan, gabungkan keterampilan yang Anda miliki dengan passion dan temukan peluang. Ini akan membantu Anda mendapatkan karir yang baik dan maju. Fokuslah pada future practice dan bukan sekadar best practice. Dengan future practice, kita akan menjadi pemimpin, bukan hanya pengikut,” tuturnya.
Pesan Prof. Arif yang kedua adalah untuk fokus pada masa depan dengan daya kompetisi dan kreativitas. Ia menekankan pentingnya imajinasi baik terhadap diri sendiri maupun dunia sekitar.