Sang cucu bercerita bahwa Khalifah Rajab merupakan seorang dari Tarekat Naqsyabandiyah.
Seperti pada kisah para ulama lainnya, Khalifah Rajab juga memiliki karomah atau sebuah anugerah dari Allah SWT.
Buya As’ari mengaku, ada kisah saat kakeknya harus menjamu banyak tamu dan mengajak mereka untuk makan.
Tetapi, ketika rombongan tamu itu akan datang, nasi di periuk kosong, lantas membuat istrinya panik.
“Tapi, kakek saya menghadapi situasi itu dengan tenang, dan meminta istrinya untuk memasak air dalam periuk nasi tanpa beras,” tuturnya.
Istrinya kebingungan namun, tetap mengikuti perintah suaminya.
Tak seperti zaman kini, Khalifah Rajab harus pergi ke sungai sendiri untuk mendapatkan lauk.
Maka, ia pergi mencari ikan, sepulang dari memancing ikan, ia meminta istrinya melihat periuk nasi yang diisi air tadi.
“Ketika dibuka, periuk yang tadinya berisi air menjadi nasi,” ujar sang cucu bercerita.
Buya As’ari menyampaikan, karomah dari sang kakek tidak hanya itu, satu kisah lagi ketika seseorang ingin berniat jahat kepadanya, seketika orang tersebut langsung diberikan sakit perut yang luar biasa sehingga mengurungkan niat jahatnya kepada Khalifah Rajab.
Sang cucu mengaku, hingga saat ini ia masih banyak merasakan ridho dan karomah datang silih berganti.
“Terutama dalam siar agama Islam di Ponpes Andalusia ini,” ujarnya.
Saat ini, Ponpes Andalusia dipimpin oleh cucunya Buya As’ari Khatib Majoalam.