Sumbarkita – Pihak yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang di Kabupaten Agam, buka suara pasca didemo oleh masyarakat terkait kasus asusila yang melibatkan dua oknum guru.
Sebelumnya, ratusan warga Nagari Candung Koto Laweh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam menggelar aksi unjuk rasa di Ponpes itu pada Senin (5/8).
Aksi tersebut buntut kekecewaan terhadap pihak yayasan yang dinilai tidak serius menyikapi kasus asusila terhadap puluhan santri laki-laki. Warga juga melakukan aksi boikot dan penyampaian mosi tidak percaya terhadap Ponpes.
Bahkan massa aksi juga mendesak kepala yayasan untuk mengundurkan diri dari Ponpes.
Terkait hal itu, Pimpinan MTI Canduang, Prof Syukri Iska mengatakan, besok pihaknya akan mengadakan pertemuan dan meminta warga yang demo untuk hadir.
“Tidak akan bisa yayasan ini berjalan, kalau tidak dilibatkan semua unsur baik itu masyarakat ataupun pemuda dan niniak mamak. Masyarakat demo itu ada meminta beberapa tuntutan, kemudian juga besok kita akan adakan pertemuan, kalau bisa masyarakat yang hadir demo kemarin juga hadir,” kata Syukri Iska, Selasa (6/8).
Syukri Iska juga mengimbau masyarakat agar bisa memperhatikan psikologis anak-anak. Menurutnya, demo kemarin membuat psikologis anak terpukul, apalagi di tengah kasus asusila saat ini.