Ia mengungkapkan kegembiraan di saat mulai menguat perbincangan tentang Nagari Maek, Kabupaten Limapuluh Kota yang tumbuh melalui atensi dari masyarakat maupun perantau.
“Antusiasme mulai terasa ada, kepercayaan bahwa kitalah (orang Maek) yang meneruskan peradaban nusantara,” katanya.
Supardi tegaskan diskusi internasional dan hasil penelitian, pengembangan, kunjungan diskusi dalam 18 bulan ini menjadi penting dalam tahapan perencanaan.
“Dua kegiatan pra-festival akan menjadi alas bakal bagaimana melihat Maek. Apakah peradaban ataupun perayaan sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Bagaimana potensi Maek dapat membimbing ke tingkat internasional menjadi perbincangan dunia,” pungkasnya.