Sumbarkita – Kebakaran Los Angeles menjadi salah satu bencana alam termahal dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Perkiraan awal AccuWeather, total kerugian dari kebakaran Los Angeles telah melampui USD150 miliar atau sekitar Rp2.442 triliun.
“Api yang bergerak cepat dan didorong angin ini telah menciptakan salah satu bencana kebakaran hutan paling mahal dalam sejarah AS modern,” kata Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter dikutip dari BBC, Senin (13/1).
Angka kerugian Rp2.442 triliun ini jauh lebih besar dari bantuan AS kepada Israel selama perang yang mengancurkan Jalur Gaza, Palestina, yakni USD17,95 miliar (lebih dari Rp290 triliun).
Skala kerusakan yang sangat besar juga sangat mengejutkan, yakni lebih dari 10.000. Sekitar 5.300 lebih bangunan hancur oleh kebakaran Palisades dan lebih dari 5.000 bangunan hancur oleh kebakaran Eaton.
Jumlah orang yang dipastikan tewas dalam kebakaran tersebut juga meningkat menjadi 24 pada hari Minggu, kata pihak berwenang. Pemeriksa Medis Daerah Los Angeles menerbitkan daftar korban tewas tanpa memberikan rincian identitas apa pun.
Namun, delapan korban tewas ditemukan di zona Kebakaran Palisades, dan 16 di zona Kebakaran Eaton. Sementara 16 orang dilaporkan hilang, dan pihak berwenang mengatakan jumlah itu diperkirakan akan meningkat.
Sekitar 150.000 orang di Los Angeles Country masih berada di bawah perintah evakuasi. Mereka ditempatkan di sembilan tempat penampungan.