PADANG, SUMBARKITA – Tujuh orang guru di Sumbar akan diberangkatkan ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN). Ketujuh guru itu akan mengajar di beberapa negara, antara lain Arab Saudi, Malaysia, Singapura, dan Belanda.
Para guru itu dinyatakan lolos seleksi penerimaan SILN yang dilaksanakan pada 18 Agustus tahun lalu. Sebelumnya, ketujuh guru yang lolos itu merupakan tenaga pengajar di SD, SMP, dan SMA.
Selain tujuh guru itu, juga terdapat empat orang guru yang lolos seleksi program sekolah Bridge yang merupakan program kemitraan yang didanai Pemerintah Australia.
Selain itu, pada tahun ini juga terdapat enam siswa SMA yang menerima program beasiswa Indonesia Maju. Keenam siswa itu berasal dari SMAN 1 Bukittinggi, SMAN 7 Padang, dan SMAN 1 Tilatang Kamang.
Salah satu di antara enam siswa itu juga ada yang menermia beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Ahmad Farel, siswa SMAN 1 Bukittinggi menerima beasiswa melalui jalur LPDP ke Toronto, Amerika Serikat.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi para guru dan siswa yang memperoleh kesempatan untuk berkiprah di luar negeri. Ia berharap guru dan siswa itu dapat menyerap ilmu serta pengalaman selama berada di luar negeri.
Termasuk menggali sejarah-sejarah Minangkabau yang dokumennya tersebar di luar negeri. Salah satunya, kata dia, adalah dokumen tentang kawasan Manggani, Kabupaten Limapuluh Kota.
“Dokumen dan peninggalan sejarah Indonesia banyak di Belanda dibandingkan di Indonesia sendiri, seperti buku yang terbit tahun 1930 yang menceritakan kawasan Manggani yang dahulu pernah ada kawasan penambangan emas di sana. Saya harap kepada bapak ibu yang akan berangkat dapat mendapatkan banyak informasi tentang Sumbar di Belanda,” katanya saat menerima kedatangan guru dan siswa itu, Kamis (18/8/2022).