SUMBARKITA.ID — Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati kenaikan kuota haji dan umrah Indonesia pada 2023 yang mencapai 221.000 jemaah. Sebelumnya Indonesia hanya mendapat kuota 100.051 jemaah. Jumlah tersebut dikarenakan masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni menyambut baik kesepakatan tersebut.
“Alhamdulillah sesuai dengan kesepakatan pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, kuota haji tahun ini terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus, dengan total keseluruhan mencapai 221.000,” ujar Lisda dalam keterangan resminya, dikutip Sumbarkita.id, Selasa (10/1/2023).
Pernyataan Lisda tersebut menanggapi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah yang telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Salah satu poinnya, disepakati kuota haji Indonesia 2023 mencapai 221.000 jemaah.
“Kami menyambut baik hal ini, karena setiap penambahan kuota tentunya juga berdampak terhadap antrean calon jemaah haji Indonesia,” ucapnya lagi.
Politisi asal Sumatera Barat itu berharap penambahan kuota tersebut terus terjadi untuk mengurangi antrean calon jemaah haji yang bertambah panjang karena terhalang pandemi.
Selain itu, Lisda juga meminta pemerintah dapat mengelola teknis pelaksanaan haji secara profesional, dan tidak mengurangi standar pelayanan haji yang sudah dinilai cukup baik pada tahun sebelumnya.
“Dengan adanya kesepakatan kuota ini, tentu sangat perlu persiapan yang lebih matang baik secara teknis pemberangkatan ataupun pelayanan. Jangan sampai nanti pelayanan yang dinilai sudah cukup baik ini, malah menurun karena adanya hal-hal yang tidak baik,” katanya.