SUMBARKITA.ID – Sepanjang 2021 ditemukan 18 kasus baru HIV/AIDS di Kota Bukittinggi. Dari jumlah tersebut hanya 1 orang yang berkartu tanda penduduk (KTP) Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam rilisnya menyebutkan, meski temuan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 34 kasus, jumlah tersebut masih menempatkan Bukittinggi sebagai kota nomor dua terbanyak dibawah Padang.
“Nomor dua terbanyak ini karena faskes di Bukittinggi menjadi salah satu lokasi tempat pelayanan dari penanganan HIV/AIDS di Sumbar, sehingga data yang ada di rumah sakit tercatat sebagai kasus Kota Bukittinggi,” terang Erman, Rabu (1/12/2021).
Erman mengungkapkan kasus baru HIV/AIDS masih didominasi laki-laki dengan rentang umur 25-49 tahun.
Pihaknya pun berharap, ke depan kasus positif HIV dan AIDS dapat terus ditekan dan diakhiri.
Untuk itu, kata Erman, pihaknya ingin memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama untuk pencegahan, pengujian dan perawatan penyakit HIV/AIDS.
“Perlu digalang kampanye secara bersama-sama untuk mengantisipasi persoalan ini, khususnya dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA),” tuturnya.
Ia pun mengakui, dalam kurun dua tahun terakhir, tidak kegiatan yang dilakukan oleh KPA karena terkendala anggaran.
“Kita akan anggarkan kembali agar KPA dapat kembali bergerak untuk meminimalisir peningkatan kasus HIV/AIDS termasuk mengurangi angka LGBT di Bukittinggi,” sambungnya. (bu/sk)